Senin, 16 Januari 2012

Cara Mencegah dan Mengendalikan Penyakit pada Jangkrik

Cara Mencegah dan Mengendalikan Penyakit pada Jangkrik


Meskipun terlihat mudah, berternak jangkrik tetap saja memiliki tantangan tersendiri. Layaknya makhluk hidup lain, jangkrik juga bisa terserang penyakit baik itu dari bakteri atau jamur. Indikasi jangkrik terkena penyakit antara lain kotoran yang berbau aneh (tidak biasa), mencret, jangkrik banyak yang mati dan bangkainya berair, serta jangkrik yang tidak selincah biasanya.

Umumnya penyakit jangkrik banyak menyerang jangkrik yang masih kecil. Jangkrik dewasa lebih jarang terkena penyakit. Penyakit – penyakit ini sering disebabkan oleh ventilasi kotak yang terlalu minim, terlalu banyak jangkrik dalam satu kotak, pemberian makanan yang salah, dan kebersihan kotak yang tidak diperhatikan sehingga bakteri lebih mudah berkembang biak. Untuk mengatasi hal ini, berikut kami berikan cara mencegah dan mengendalikan penyakit pada jangkrik.

Cara Mencegah dan Mengendalikan Penyakit pada Jangkrik
Cara Mencegah dan Mengendalikan Penyakit pada Jangkrik

Cara mencegah dan mengendalikan penyakit pada jangkrik

1. Perhatikan kebersihan kotak penangkaran

Dalam beternak jangkrik, hal utama yang harus diperhatikan adalah kebersihan kotak penangkaran tempat jangkrik hidup. Jangan sampai ada sisa – sisa makanan yang sudah busuk atau kotoran jangkrik yang berserakan, karena ini adalah tempat yang cocok bagi bakteri dan jamur untuk berkembang biak dan menginfeksi jangkrik. 

Saat membersihkan, jangan gunakan penyemprot air karena bisa membuat kotak lembab dan menjadi tempat tumbuhnya jamur atau bakteri. Cukup punguti saja kotoran dan sisa makanan menggunakan cikrak atau alat lain lalu buang ke tempat sampah.

2. Beri ventilasi yang cukup pada kotak

Seperti manusia, jangkrik juga membutuhkan oksigen yang cukup untuk hidup. Oleh karena itu, beri ventilasi sebanyak mungkin pada kotak penangkaran agar sirkulasi udara berjalan lancar. Selain agar oksigen bisa masuk, ventilasi juga berguna untuk membuang hasil metabolisme tubuh jangkrik yang berupa uap air yang bisa menyebabkan penyakit bagi jangkrik jika terus terperangkap di dalam.

3. Perhatikan kapasitas jangkrik dalam kotak penangkaran

Perhatikan jumlah jangkrik yang ditampung dalam satu kotak. Sebaiknya jangan terlalu banyak karena udara di dalam akan semakin pengap karena uap air sisa – sisa metabolisme tubuh jangkrik yang menumpuk dan pada akhirnya menimbulkan penyakit pada jangkrik itu sendiri. 
Saat menentukan jumlah jangkrik dalam satu kotak ini perhatikan juga ketersediaan ventilasinya. Jika ventilasi terlalu sedikit maka jangan isi kotak tersebut dengan jangkrik yang terlalu banyak.

4. Perhatikan makanan jangkrik

Penyakit pada jangkrik juga sering disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi. Sayur – sayuran yang telah disemprot pestisida dan insektisida bisa sangat berbahaya bagi jangkrik karena tidak hanya menimbulkan penyakit tapi juga bisa langsung mematikan jangkrik. Sebaiknya beli sayur yang benar – benar fresh dan bebas dari dua racun pembasmi serangga dan jamur di atas.
Atau anda juga bisa memberi jangkrik dengan buah – buahan yang anda cari sendiri untuk memastikan kualitasnya benar – benar bagus dan masih murni. 

5. Pisahkan jangkrik yang sudah sakit dan yang masih sehat

Jika anda mendapati ada jangkrik yang sakit di dalam kotak penangkaran, sebaiknya segera ambil jangkrik – jangkrik tersebut dan tempatkan di kotak lain. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya penularan penyakit pada jangkrik – jangkrik yang masih sehat. 

Selain itu jika ada jangkrik yang sudah mati sebaiknya segera buang karena bangkai jangkrik berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur yang bisa menginfeksi jangkrik lain.

Itulah cara mengendalikan dan mencegah penyakit pada jangkrik. Semoga bermanfaat.