Cara Mengenali Telur Jangkrik dan Trik Menetaskannya
Saat beternak atau membudidayakan hewan, pasti ada tahap dimana kita harus mengembang biakkan hewan tersebut supaya kegiatan ternak terus berjalan. Begitu pula dengan ternak jangkrik. Jangkrik juga perlu dikembang biakkan supaya jangkrik semakin banyak dan tentunya menghemat biaya karena kita tidak perlu lagi membeli bibit jangkrik untuk menambah omset beternak jangkrik.
Mengembang biakkan jangkrik bisa dibilang gampang – gampang susah. Ini dikarenakan memilih jangkrik untuk dikawinkan tidak bisa sembarangan. Indukan jangkrik harus benar – benar sehat agar dapat memproduksi telur yang bagus. Begitu pula jantan, jangkrik jantan juga harus sehat dan lincah agar mampu membuahi sang betina. Selain itu, mengenali dan menetaskan telur jangkrik juga menjadi tantangan tersendiri bagi para peternak. Bagi anda yang mungkin masih kesulitan dan bingung tentang telur jangkrik, berikut ini kami berikan tips untuk mengenali telur jangkrik dan cara menetaskannya.
Cara Mengenali Telur Jangkrik dan Trik Menetaskannya |
Cara Mengenali Telur Jangkrik
Karena media pengembang biakkan jangkrik umumnya menggunakan pasir, maka cukup sulit untuk mengenali yang mana telurnya karena telur – telur tersebut ditanamkan di dalam pasir. Namun meski begitu, jika anda jeli melihatnya, telur jangkrik akan dengan mudah terlihat. Ciri – ciri telur jangkrik adalah bentuknya lonjong menyerupai beras dan berwarna agak terang (jika masih muda).
Setelah anda bisa mengenali telur tersebut, sekarang mari kenali ciri – ciri telur jangkrik berdasarkan usianya.
Telur jangkrik umumnya akan menetas setelah 10 hari. Pada hari ke 1-3, telur jangkrik cenderung masih berukuran sangat kecil dan sulit terlihat. Barulah pada hari ke 4 telur jangkrik mulai terlihat bentuknya. Antara hari pertama sampai ke 4 sebaiknya diamkan telur berbaur dengan pasir agar telur bisa terus berkembang secara alami. Pada hari ke 5, telur jangkrik sudah berwarna putih dan pada tahap ini telur sudah boleh disaring untuk dipindahkan atau dijual.
Setelah hari ke 6 - 7, warna telur menjadi semakin gelap dan pucat. Dan pada hari ke 8, telur sudah berwarna coklat gelap dan biasa disebut dengan telur tua. Telur dengan usia 8 hari ini sudah cukup matang dan siap untuk menetas dalam beberapa hari ke depan. Telur jangkrik memiliki karakteristik kuat, jadi anda tidak perlu khawatir telur akan rusak dan pecah sebelum menetas.
Cara Menetaskan Telur Jangkrik
Menetaskan jangkrik adalah pekerjaan yang cukup mudah. Ini dikarenakan telur jangkrik tidak membutuhkan perlakuan khusus untuk menetaskannya. Meskipun dibiarkan dalam penangkaran, telur jangkrik akan tetap menetas secara alami. Selain itu telur jangkrik juga cukup kuat yang membuat telur jangkrik bisa bertahan sampai menetas sehingga resiko gagal sangatlah minim.
Namun meski menetaskannya sangat mudah, bukan berarti anda tidak menyiapkan apa pun. Telur tersebut akan lebih mudah menetas jika keadaan sekitarnya mirip seperti habitat asli jangkrik. Mulai dari media penetasan, suhu, sampai kelembaban medianya.
Oleh karena itu, sediakan tempat penangkaran sederhana dari kardus atau kotak yang sudah tidak terpakai kemudian isi dengan pasir secukupnya. Setelah itu taburkan telur jangkrik atau anda juga bisa mengawinkan jangkrik secara langsung pada media tersebut. Selain itu anda juga bisa menetaskan telur jangkrik dengan media kain, tentunya anda harus tetap memberikan pasir di atasnya.
Setelah telur tertanam, perhatikan suhu dan kelembaban pasirnya. Jangan simpan telur di tempat yang terlalu dingin atau panas. Ingat untuk selalu membasahi pasir dengan semprotan air lembut (air kabut).